Laporan Hasil Pengamatan
Reaksi Logam
Mg dengan Larutan Tembaga (II) Sulfat
Oleh : Zulva Arrasyied
A. Judul
Kespontanan
Reaksi Redoks
B. Tujuan Pengamatan
Mengetahui kespontanan reaksi antara logam magnesium
dengan larutan tembaga (II) sulfat.
C. Landasan Teori
Reaksi redoks adalah gabungan dari
reaksi reduksi dan reaksi oksidasi yang berlangsung bersamaan. Tidak ada
peristiwa pelepasan elektron (reaksi oksidasi) tanpa disertai peristiwa
penangkapan electron (reaksi reduksi). Reaksi redoks dapat berlangsung spontan
maupun tidak spontan.
Kespontanan suatu reaksi redoks dapat
ditentukan menggunakan deret volta. Urutan logam-logam dalam deret volt adalah
:
K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H2)-Sb-Bi-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
Logam-logam disebelah kiri H2
merupakan logam-logam aktif (reduktor kuat) sedangkan logam-logam disebelah
kanan H2 kurang aktif (reduktor lemah). Semakin ke kiri sifat
reduktor semakin lemah dan sifat oksidator semakin kuat. Logam-logam dalam
deret volta dapat mereduksi unsur-unsur dikanannya tetapi tidak mampu mereduksi
unsur-unsur disebelah kirinya. Jika suatu logam dapat mereduksi unsur-unsur
disebelah kanannya, reaksi tersebut berlangsung spontan. Sebaliknya jika tidak
dapat mereduksi unsur-unsur disebelah kanannya reaksi berlangsung tidak
spontan.
D. Alat dan Bahan
·
Alat
a. Tabung reaksi
b. Rak tabung reaksi
c. Pipet tetes
·
Bahan
a.
Larutan Tembaga
(II) Sulfat
b.
Logam Magnesium
E. Cara Kerja
1.
Ambil 2 tabung
reaksi dan letakkan pada rak tabung reaksi.
2.
Masukkan larutan
Tembaga (II) Sulfat sebanyak ke dalam tabung reaksi A dan B setinggi ± 2 cm.
3.
Masukkan logam
magnesium ke dalam tabung reaksi A yang sudah berisi larutan Tembaga (II)
Sulfat.
4.
Amati apa yang
terjadi pada reaksi tersebut!
F. Hasil Pengamatan
Logam Mg awalnya
berwarna hitam untuk mengetahui warna logam Mg yang sebenarnya perlu di gosokkan
di permukaan yang kasar sehingga kita bisa mengetahui bahwa logam Mg berwarna
putih mengkilap.
Yang Diamati
|
Sebelum Reaksi
|
Sesudah
Reaksi
|
Logam Mg
|
Berbentuk
lempengan dan berwarna putih mengkilap
|
Logam Mg
larut dalam larutan Cu2SO4 berwarna merah
|
Cu2SO4
|
Berwarna
Biru Muda
|
Berwarna
bening
|
Pengamatan
Lain
|
Terdapat
endapan berwarna merah
|
A.
Pembahasan
Berdasarkan
landasan teori dan hasil pengamatan yang telah dilakukan, kita mengetahui bahwa
warna larutan CuSO4 adalah biru bening. Warna tersebut ditimbulkan
oleh ion logam Tembaga (II) sulfat yang larut dalam air membentuk senyawa
hidrat. Sesuai reaksi yaitu :
CuSO4
+ 5H2O CuSO4
. 5H2O
CuSO4(aq) + Mg(s)
Larutan CuSO4 berwarna biru, Mg berwarna perak, sedangkan MgSO4
tidak berwarna (bening). Setelah dimasukan Mg ke dalam
larutan selama ±5 menit, terdapat lapisan endapan hitam yaitu endapan Cu disertai gelembung-gelembung kecil. Reaksinya yaitu :
larutan selama ±5 menit, terdapat lapisan endapan hitam yaitu endapan Cu disertai gelembung-gelembung kecil. Reaksinya yaitu :
CuSO4 + Mg → Cu + MgSO4
CuSO4 + Mg → MgSO4 +
Cu (reaksi penggantian tunggal dan redoks)
Reaksi ini dapat terjadi karena terdapat perbedaan potensial reduksi yang cukup
signifikan antara logam-logam yang bereaksi pada reaksi kimia (dalam hal ini
yaitu Cu dan Mg). Potensial reduksi Cu jauh lebih besar daripada Mg, sehingga
logam Cu lebih mudah mengalami reduksi daripada Mg. Ini dapat kita lihat pada
deret volta, bahwa logam Cu jauh berada di kanan Mg. Karena itu, logam yang
potensial reduksinya lebih besar akan mengendap. Reaksinya sebagai berikut :
Reaksi ini dapat terjadi karena terdapat perbedaan potensial reduksi yang cukup
signifikan antara logam-logam yang bereaksi pada reaksi kimia (dalam hal ini
yaitu Cu dan Mg). Potensial reduksi Cu jauh lebih besar daripada Mg, sehingga
logam Cu lebih mudah mengalami reduksi daripada Mg. Ini dapat kita lihat pada
deret volta, bahwa logam Cu jauh berada di kanan Mg. Karena itu, logam yang
potensial reduksinya lebih besar akan mengendap. Reaksinya sebagai berikut :
Cu2+ + Mg → Cu + Mg2+
Kalau dilihat dari
potensial sel, sebagai berikut.
Cu2+ + 2e
→ Cu Eo
= + 0,34 Volt
Mg2+ + 2e → Mg Eo =
- 2,37 Volt
Potensial Sel.
Cu2+ + 2e
→
Cu Eo = + 0,34 Volt
Mg
→ Mg2+ + 2e Eo =
+ 2,37 Volt +
Cu2+ +
Mg → Cu + Mg2+ Eo = +
2,71 Volt
Eo
sel = + → Reaksi
Spontan.
A.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan
yang telah dilakukan di atas, dapat disimpulkan bahwa reaksi antara logam magnesium dengan larutan tembaga (II) sulfat berlangsung
spontan hal ini dibuktikan dengan adanya perubahan reaksi dari CuSO4
+ Mg → MgSO4 + Cu menjadi Cu2+
+ Mg Cu + Mg2+. Reaksi ini menimbulkan endapan berwarna merah serta
E0 yang dihasilkan bertanda + (Spontan).