Obat adalah bahan atau zat
yang berasal dari tumbuhan, hewan,mineral maupun zat kimia tertentu yang
dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses
penyakit dan atau menyembuhkan penyakit.
Obat
ada yang bersifat tradisional seperti jamu, obat herbal dan ada yang
telah melalui proses kimiawi atau fisika tertentu serta telah di uji
khasiatnya. Yang terakhir inilah yang lazim dikenal sebagai obat.Obat
harus sesuai dosis agar efek terapi atau khasiatnya bisa kita dapatkan.
Macam-macam obat
1.Obat bebas
adalah obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Pada kemasan ditandai
dengan lingkaran hitam, mengelilingi bulatan berwarna hijau. Dalam obat
disertai brosur yang berisi nama obat, nama dan isi zat berkhasiat,
indikasi , dosis dan aturan pakai, nomor batch, nomor registrasi, nama
dan alamat pabrik serta cara penyimpanannya.
2.Obat bebas terbatas
yaitu obat yang digunakan untuk mengobati penyakit ringan yang dapat
dikenali oleh penderita sendiri. Obat bebas terbatas termasuk obat keras
dimana pada setiap takaran yang digunakan diberi batas dan pada kemasan
ditandai dengan lingkaran hitam mengelilingi bulatan berwarna biru
serta sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.
6355/Dirjen/SK/69 tanggal 5 November 1975 ada tanda peringatan P. No.1
sampai P.No.6 dan harus ditandai dengan etiket atau brosur yang
menyebutkan nama obat yang bersangkutan, daftar bahan berkhasiat serta
jumlah yang digunakan, nomor batch, tanggal kadaluarsa, nomor
registrasi, nama dan alamat produsen, petunjuk penggunaan, indikasi,
cara pemakaian, peringatan serta kontraindikasi.
3.Obat keras adalah obat yang hanya boleh diserahkan dengan resep dokter, dimana pada bungkus luarnya diberi tanda bulatan dengan lingkaran hitam dengan dasar merah yang didalamnya terdapat huruf "K" yang menyentuh lingkaran hitam tersebut. Termasuk juga semua obat yang dibungkus sedemikian rupa yang digunakan secara parenteral baik dengan cara suntikan maupun dengan cara pemakaian lain dengan jalan merobek jaringan.
4.Obat Narkotika dan Psikotropika
Narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan kedalam
golongan-golongan.
Psikotropika
adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Dosis obat adalah jumlah atau takaran tertentu dari suatu obat yang memberikan efek tertentu terhadap suatu penyakit atau gejala sakit.Jika dosis terlalu rendah (under dose) maka efek terapi tidak tercapai. Sebaliknya jika berlebih (over dose) bisa menimbulkan efek toksik/keracunan bahkan sampai kematian.
Resep Obat
adalah permintaan tertulis dari seorang dokter kepada apoteker untuk
memberikan obat yang dikehendaki kepada pasien. Oleh karenanya pasien
tidak diharuskan mengerti tulisan resep obat. Akan tetapi apotekerlah
yang wajib mengerti tulisan resep obat dan memberikan informasi obat
yang dibutuhkan oleh pasien. Mulai dari nama obat, dosis, aturan pakai,
efek samping sampai hal-hal lain yang berhubungan dengan obat dan
penyakit pasien. Dari alur tersebut jelaslah bahwa pasien mendapatkan
informasi lebih dari sekedar bisa membaca resep obat. Dalam hal ini
keaktifan pasien untuk bertanya/berkonsultasi dengan apoteker ketika
menebus obat di apotik sangat dibutuhkan.
Mekanisme Kerja Obat
Efek
Obat umumnya timbul karena interaksi obat dengan reseptor pada sel
suatu organisme. Interaksi obat dengan reseptornya ini mencetuskan
perubahan biokimiawi dan fisiologi yang merupakan respon khas untuk obat
tersebut.
Reseptor Obat
merupakan komponen makromolekul fungsional yang mencakup 2 konsep
penting. Pertama bahwa obat dapat mengubah kecepatan kegiatanfaal tubuh.
Kedua bahwa obat tidak menimbulkan suatu fungsi baru, tetapi hanya
memodulasi fungsi yang sudah ada.Walaupun tidak berlaku bagi terapi gen,
secara umum konsep ini masih berlaku sampai sekarang. Setiap komponen
makromolekul fungsional dapat berperan sebagai reseptor obat, tetapi
sekelompok reseptor obat tertentu, juga berperan sebagai reseptor untuk
ligand endogen (hormon, neurotransmitor). Substansi yang efeknya
menyerupai senyawa endogen disebut agonis. Sebaliknya, senyawa yang
tidak mempunyai aktivitas intrinsik tetapi menghambat secara kompetitif
efek suatu agonis di tempat ikatan agonis (aginist binding site) di
sebut antagonis.
Tips membeli dan mendapatkan obat yang baik
Di
era teknologi yang sudah maju saat ini, semua bisa kita dapatkan dengan
cepat. Apalagi dengan adanya internet, semua aktifitas sudah bisa
dilakukan di internet.Mulai dari kirim email, chatting, tele-confrence,
dan bisnis. Demikian juga dengan obat, untuk mendapatkan obat melalui
internet sudah bisa di lakukan. Cukup anda ketikan kata "obat" atau
"toko obat" atau "informasi obat" di google, maka sudah terdapat puluhan
toko obat yang menyediakan pelayanan penjualan obat secara
online.Permasalahannya adalah apakah obat yang kita beli itu sesuai
dengan apa yang tertulis atau tidak malahan sekarang harus kita cari
tahu apakah obat yang kita beli "ASLI ATAU PALSU".
Beli obat di Apotik atau Toko Obat yang memiliki ijin
Agar aman, sebaiknya membeli obat di apotik. Obat-obatan yang ada di
apotik biasanya berasal dari distributor obat yang menyediakan obat yang
di produksi oleh perusahaan farmasi (Pharmaceutical company).Apalagi
apotik mempunyai izin resmi dari dinas kesehatan setempat dan dibawah
pengawasan seorang apoteker, sehingga obat yang didapatkan dari apotik
bisa kita jamin kualitas dan keasliannya.Selain di apotik, obat juga
bisa didapatkan melalui toko obat. Namun perlu diperhatikan, dengan
semakin menjamurnya toko obat, maka perlu lebih selektif dalam memilih
toko obat. Lihat dulu apakah toko obat tersebut memiliki izin pendirian
atau tidak dan tanyakan kepada pemilik toko obat dari mana penyediaan
obat dari toko tersebut. Hal ini penting untuk menghindari mendapatkan
obat yang kualitasnya buruk atau obat palsu.
Cek obat yang akan kita beli
Untuk
membedakan secara fisik apakah obat itu obat palsu atau obat asli.
Namun ada hal mendasar yang dapat kita jadikan dasar apakah obat itu
asli atau palsu adalah "HARGA OBAT". Survey harga obat yang akan kita
beli. Jika harga obat di suatu tempat lebih murah dengan perbedaan yang
significant, maka kita bisa duga bahwa obat itu adalah palsu.Hal lain
yang perlu di perhatikan adalah tanggal kadaluarsa obat, dimana hal ini
kadang kurang diperhatikan. Selalu lihat tanggal kadaluarsa obat. Jangan
membeli obat yang sudah lewat tanggal kadaluarsanya, karena bisa jadi
obat tersebut bukan menjadi obat, malah menjadi racun buat tubuh.
Sumber : informasi-obat.com